Senin, 11 Juni 2012

EVALUASI PENDIDIKAN


PENILAIAN,PENGUKURAN,MENGETAHUI HASIL EVALUASI PENDIDIKAN

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Hadis
Dosen Pengampu Drs. H. A. Subhan Salim, M.Ag.

LOGO STAIP









Disusun Oleh :
1.      Muh Ali Shofwan       (110257 )
2.      Mujib fahruddin       ( 110261 )
3.      Umi ismilatun           (110269 )



FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2012


KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah yang telah memberi limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta lnayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENILAIAN, PENGUKURAN, MENGETAHUI HASIL EVALUASI PENDIDIKAN” dapat tersusun dengan baik.
Shalawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita khususnya umat islam dapat mengenal dan melaksanakan ajaran Islam, baik yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadist.
Disamping itu, apa yang telah tersaji tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dan kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bpk. Drs. H. A. Subhan Salim, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Hadist yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bahkan masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mohon kepada pembaca untuk berkenan memberikan saran dan kritik demi kesempurnaannya.
Semoga apa yang telah tersaji dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca. Amin.

Pati, 31 Maret 2012

Kelompok III






DAFTAR ISI

Halaman sampul………………………………………………………………………i
Kata pengantar……………………………………………………………………..    ii
Daftar isi ……………………………………………………………………………. iii
I           Pendahuluan ………………………………………………………………… 1
            A. Latar belakang …………………………………………………………… 1
            B. Rumusan masalah………………………………………………………… 1
II         Pembahasan …………………………………………………………………  2
            a. Devinisi Evaluasi ………………………………………………………… 2
            b. Tujuan Dan Fungsi Evaluasi ……………………………………………    3
            c. Ragam Evaluasi ……………………………………………………………4
            d. Syarat Dan Ragam Alat Evaluasi …………………………………………5
            e. Indicator Prestasi Belajar ………………………………………………… 7
            f. Batas Minimal Prestasi Belajar ……………………………………………7
            g. Evaluasi Prestasi Kognitif, Affektif Dan Psikomotor …………………..   8
III        Kesimpulan ………………………………………………………............... 10
IV        Penutup …………………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….12
Lampiran …………………………………………………………………………… 13


 
PENILAIAN, PENGUKURAN, MENGETAHUI HASIL
EVALUASI PENDIDIKAN

1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan secara formal di selenggarakan di sekolah-sekolah. Proses belajar mengajar yang ada disekolah melibatkan banyak faktor. Baik pengajar/pendidik, anak didik, materi kurikulum, lingkungan maupun faktor-faktor yang lain. Rangkaian akhir dan komponen dalarn suatu pendidikan yang penting adalah penilaian/evaluasi. Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan dengan materi, metode, fasilitas dll. Selain itu evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu tertentu.
Berhasil atau gagalnya suatu pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah di lakukan penilalan terhadap lulusan (output) yang dihasilkanya. Jika hasil (output) suatu pendidikan sesuai dengan tujuan yang telah di programkan, maka usaha pendidikan tadi di nilai berhasil, tetapi jika sebaliknya di nilal gagal.
Dalam kaitannya dengan evaluasi itu, pendidikan Islam telah menggariskan tolak ukur yang serasi dengan tujuan pendidikannya, yaitu untuk membimbing manusia agar hidup selamat di dunia dan akhirat.
B. Rumusan Masalah.
Sebagaiman diuraikan diatas, maka dalam makalah ini akan membahas
tentang evaluasi pembelajaran dengan rumusan sebagai berikut:
I. Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
2. Apa tujuan dan fungsi evaluasi?
3. Apa sajakah yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan.
II. PEMBAHASAN
A. Devinisi Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan yang dibuat dalam merancang suatü sistem pembelajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi yaitu sebagai berikut:
Pertama, Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pembelajaran tetapi sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan berakhirnya pembelajaran,[1] seperti sabda nabi SAW.
Artinya : Dan Aisyah R.A berkata : Nabi SAW ditanya :“ Manakah amal yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda : “Yang dilakukan secara terüs-menerus meskipun sedikit. Beliau bersabda lagi : “Dan lakukanlah amal-amal itu apa yang kalian sanggup melakukannya. (H.R Bukhori).
Kedua, proses evaluasi senantiasa diarahkan pada tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pembelajaran. Sebagaimana sabda Nabi SAW:
Artinya : Dari Ibnu Mas’ud R.A bahwasanya ada seorang bertanya pada Nabi Muhammad. SAW : “Amal yang bagaimanakah yang utama?” Beliau Bersabda : “Sholat pada waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian berjihad kejalan Allah. (H.R. Bukhori).
Ketiga, evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
Sedangkan menurut Tardif dkk (1989) Evaluasi berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selain kata evaluasi dan assesment ada pula kata lain yang searti dan relative lebih dikenal dalam dunia pendidikan kita yaitu, test, ujian, dan ulangan[2].
B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi yaitu:
·         Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu proses belajar tertentu.
·         Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seseorang siswa dalam kelompok kelasnya.
·         Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
·         Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya). Untuk keperluan belajar.
·         Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
2. Fungsi Evaluasi Yaitu:
·         Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
·         Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
·         Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
·         Sebagai sumber data BP yang dapat memasok data siswa tertentu yang bimbingan dan penyuluhan (BP)[3].
·         Sebagai bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum, metode dan alat-alat untuk proses PBM.
·         Disamping itu, Evaluasi prestasi belajar sudah tentu juga berfungsi melaksanakan ketentuan konstitusional yang termaktub dalam Undang-Undang Susdiknas No 20 /2003.Bab XVI Pasal 57 (1) yang berbunyi : Evaluasi pendidikan dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan[4].
C. Ragam Evaluasi
Pada Prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu ragamnya pun banyak[5]
1. Pre-test dan post-test
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru, dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan.
Post-test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada akhir penyajian materi dengan tujuan untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.
2. Evaluasi Pra Syarat.
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan Pre-test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan dikerjakan[6].
3. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.
4. Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran dengan tujuan untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/ kesulitan) kesulitan belajar siswa.
5. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian ini dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
6. Ujian Akhir Nasional
UAN yang dulu disebut EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun UAN yang diberlakukan itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu seperti jenjang SD/MI. SLTP, MTs, SMA dan sebagainya.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi SAW.
Artinya: dari lbnu Umar R.A berkata, Rosulullah SAW bersabda sesungguhnya Allah mencintai bila salah satu diantara kamu semua melakukan suatu pekerjaan, maka dia menyempurnakannya atau menuntaskanya (HR Thabrani)
D. Syarat dan Ragam Alat Evaluasi
I. Syarat Alat Evaluasi
Langkah pertama yang perlu ditempuh dalam menilai belajar siswa adalah menyusun alat Evaluasi (test instrument) yang sesuai dengan kebutuhan, dalam arti tidak menyimpang dan indikator dan jenis prestasi yang diharapkan.
Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perpektif psikologi belajar (The Psychologiy of Learning) meliputi dua macam yakni 1) reliabilitas, 2) Validitas (Cross, 1974, Barlow, 1985, Butler, 1990)
Reliabilitas, Secara sederhana reliabilitas (reliability) berarti hal yang tahan uji/dapat di percaya. Sebuah alat evaluasi di pandang valid reliabel (reliable) atau tahan uji, apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil. Artinya, apabila alat itu diujikan kepada kelompok siswa pada waktu tertentu menghasilkan prestasi “x”, maka prestasi yang sama atau hampir sama dengan “x” itu dapat pula dicapai kelompok siswa tersebut setelah diuji ulang dengan alat yang sama pada waktu yang lain.
Validitas, Pada prinsipnya, validitas (validity) berarti keabsahan atau kebenaran. Sebuah alat evaluasi dipandang valid (absah) apabila dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur. Contohnya, apabila sebuah alat evaluasi bertujuan mengukur prestasi belajar matematika maka item-item (butir-butir) dalam alat itu hendaknya hanya di rekayasa untuk mengukur kemampuan matematika pada siswa. Kemampuan-kemampuan yang lainya tidak perlu diukur oleh instramen evaluasi matematika.[7]
2.Ragam Alat Evaluasi.
            Secara garis besar ragam alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk, bentuk obyektif, dan bentuk subyektif.
a.Bentuk obyektif
Bentuk ini lazim juga disebut test obyektif, yakni test yang jawabannya dapat diberi skor nilai secara lugas (sederhana). Menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Ada lima macam test yang termasuk dalam evaluasi ragam obyektif ini yaitu [8]:
·         Test benar salah (true-false)[9]
·         Test pilihan ganda (multiple choice)
·         Tes pencocokan (menjodohkan)
·         Tes isian
·         Tes pelengkapan (melengkapi)
b. bentuk subyektif
alat evaluasi yang berbentuk test subyektif adalah alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya tidak dinilai dengan skor atau angka pasti, ini disebabkan banyaknya ragam gaya jawaban yang diberikan oleh siswa. Instrument evaluasi mengambil bentuk essay examination, yakni soal ujian menghasilkan siswa menjawab setiap pertanyaan dengan cara menguraikan atau dalam bentuk karangan bebas.

E.Indikator Prestasi Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses balajar siswa. Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid itu sangat sulit. Ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible(tak dapat diraba). Oleh karena itu yang dapat dilakukan oleh guru adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagal hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa[10].
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (Penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
F. Batas Minimal Prestasi Belajar.
Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar[11]. Diantara norma-norma pengukuran tersebut adalah:
1).Norma skala angka dari 0-10.
2).Norma skala angka dari 0-100.
Angka-angka terendah yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar (Passing Grade) skala 0 -10 adalah 5,5 atau 6. Sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau 60.
Selain norma-norma tersebut ada norma lain yang di negara kita baru
berlaku di perguruan tinggi, yaitu norma prestasi belajar dengan
menggunakan simbol huruf- huruf A, B, C, D, dan E.[12]

G. Evaluasi Prestasi Kognitif,Afektif, dan Psikomotor.

a. Evaluasi Prestasi Kognitif.
Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis, maupun lisan dan perbuatan[13].


b. Evaluasi Prestasi Afektif
Dalam merencanakan Instrumen test  prestasi siswa  yang  berdimensi afektif, (ranah rasa) jenis-jenis prestasi Internalisasi dan karakterisasi sebaiknya mendapat perhatian khusus karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan sikap dan perbuatan siswa.
Salah satu bentuk ranah rasa yang popular ialah “skala libert”(Libert scale) yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan / sikap sangat setuju, setuju, dan sangat tidak setuju.
c. Evaluasi Prestasi Psikomotor
Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan pelajar yang berdimansi ranah psikomotor (ramah rasa) adalah observasi. Observasi ini dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain dengan pengamatan langsung.


















III. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1.      Evaluasi ialah suatu proses yang terus menerus untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai keriteria yang ditetapkan.
2.      Fungsi evaluasi antara lain:
a.       Untuk mengetahui posisi siswa dalam kelasnya.
b.      untuk menetapkan kenaikan / kelulusan.
c.       Untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
d.      Untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching.
3.      Ragam evaluasi terdiri dari pretest dan post test, evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostik, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan Ujian Akhir Nasional (UAN).
4.      Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik meliputi dua macam, 1) reabilitas, 2) validitas.
5.      Secara garis besar, ragam alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk, yaitu bentuk obyektif dan subyektif.
6.      Batas minimum keberhasilan belajar siswa pada  umumnya adalah 5,5 atau 6,0 untuk skala nilai 0,0-10. dan 55 atau 60 untuk skala 10-100.
7.      Evaluasi prestasi ada yang berupa : Evaluasi prestasi kognitif, Evaluasi prestasi affektif, dan Evaluasi prestasi psikomotorik.







IV. PENUTUP
Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa kesehatan, kesempatan, dan kemampuan berfikir, schingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agarna dan Keagamaan, Vlsi Misi dan Aksi; penerbit PT Genia Windu Panca Perkasa 2000.
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar ; Jakarta Gravindo Persada, 2006
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru; Bandung PT Remaja Rosda Kaya, 1997.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan; Semarang Fakultas Tarbiyah Walisongo, 2001. Prof. Dr. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan pendekatan sistem, penerbit Bumi Aksara.
Undang-undang Sisdiknas No 20/2003 Bab XVI Pasal 57.
http //www.unej/ac.id/index.php/evaluasi-pembelajaran-html.



















LAMPIRAN




Artinya : Dan Aisyah R.A berkata : Nabi SAW ditanya :“ Manakah amal yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda : “Yang dilakukan secara terüs-menerus meskipun sedikit. Beliau bersabda lagi : “Dan lakukanlah amal-amal itu apa yang kalian sanggup melakukannya. (H.R Bukhori).



Artinya : Dari Ibnu Mas’ud R.A bahwasanya ada seorang bertanya pada Nabi
Muhammad. SAW : “Amal yang bagaimanakah yang utama?” Beliau Bersabda :
“Sholat pada waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian berjihad kejalan Allah. (H.R. Bukhori).



[1] Prof.Dr.Oemar Hamalik Perencanaan Pengajaran Berdasarkan System, Penerbit Bumi Aksara. Hal 210
[2] Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta Gravindo Persada, 2006) halainan 195.
[3] Mustaqim , Psikolog Pendjdikon (Semarang, Fakultas Tarbiyah Wali Songo ,2001) halaman 154.
[4] Undang- undang Sisdiknas No 20 / 2003 nab XVI Pasal 57,1.
[5] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidi ton dengan Pendidikan Baru , (Bandung ,PT Remaja Rosda Karya, 1997 ) halaman 143.
[6] Muhibbin Syab, Psikolog Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung, PT Remaja Rosda Kaiya 1997) halaman 144.
[7] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dngan Pendekalan Baru (Bandung PT Remaja RosdaKarya 1997) hIm 145.
[8] Mustaqim , Psikolog Pendjdikon (Semarang, Fakultas Tarbiyah Wali Songo ,2001) halamanhal 177
[9] Abdulrahman.S, Pendidikan Agama Dan Keagamaan. Visi,Misi Dan Aksi, (Penerbit Pt Gema Windia Panca Perkasa,2000) Hal 81
[10] Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dan Peñdekatan Baru (Bandung, PT Rosda Karya 1997 ) halaman I50.
[11] Muhibbin Syah , Psikologi PendidiAan dengan Pendekalan Baru (Bandung,PT Rosda Karya 1997) halaxnan 153.
[12] http //www.unej/ac.id/index.php/evaluasi-pembelajaran-html.
[13] Muhibbin Syah ,Psikologi Pendidik.an dan Pendekøian Baru.( Bandung, PT Remaja Rosda Karya .1997) halaman 154.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar