PENILAIAN,PENGUKURAN,MENGETAHUI
HASIL EVALUASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Hadis
Dosen Pengampu Drs.
H. A. Subhan Salim, M.Ag.
Disusun Oleh :
1.
Muh Ali Shofwan (110257
)
2.
Mujib
fahruddin ( 110261
)
3.
Umi
ismilatun (110269
)
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM PATI
KATA
PENGANTAR
Segala puji kami
panjatkan kepada Allah yang telah memberi limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah
serta lnayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENILAIAN,
PENGUKURAN, MENGETAHUI HASIL EVALUASI PENDIDIKAN” dapat tersusun dengan baik.
Shalawat serta salam
tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita
khususnya umat islam dapat mengenal dan melaksanakan ajaran Islam, baik yang
bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadist.
Disamping itu, apa yang
telah tersaji tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dan kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1.
Bpk. Drs. H. A. Subhan Salim, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Hadist
yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah ini.
2. Semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, bahkan masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis mohon kepada pembaca untuk berkenan
memberikan saran dan kritik demi kesempurnaannya.
Semoga apa yang telah
tersaji dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
Amin.
Pati, 31 Maret 2012
Kelompok
III
DAFTAR
ISI
Halaman sampul………………………………………………………………………i
Kata
pengantar…………………………………………………………………….. ii
Daftar isi
……………………………………………………………………………. iii
I Pendahuluan
………………………………………………………………… 1
A.
Latar belakang …………………………………………………………… 1
B.
Rumusan masalah………………………………………………………… 1
II Pembahasan
………………………………………………………………… 2
a.
Devinisi Evaluasi ………………………………………………………… 2
b.
Tujuan Dan Fungsi Evaluasi ……………………………………………
3
c.
Ragam Evaluasi ……………………………………………………………4
d.
Syarat Dan Ragam Alat Evaluasi …………………………………………5
e.
Indicator Prestasi Belajar ………………………………………………… 7
f.
Batas Minimal Prestasi Belajar ……………………………………………7
g.
Evaluasi Prestasi Kognitif, Affektif Dan Psikomotor ………………….. 8
III Kesimpulan
………………………………………………………............... 10
IV Penutup
…………………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………….12
Lampiran …………………………………………………………………………… 13
PENILAIAN,
PENGUKURAN, MENGETAHUI HASIL
EVALUASI
PENDIDIKAN
1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan secara
formal di selenggarakan di sekolah-sekolah. Proses belajar mengajar yang ada
disekolah melibatkan banyak faktor. Baik pengajar/pendidik, anak didik, materi
kurikulum, lingkungan maupun faktor-faktor yang lain. Rangkaian akhir dan
komponen dalarn suatu pendidikan yang penting adalah penilaian/evaluasi.
Program evaluasi ini diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan
seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan
kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan dengan materi, metode, fasilitas dll.
Selain itu evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai
oleh siswa dalam kurun waktu tertentu.
Berhasil atau gagalnya
suatu pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah di lakukan
penilalan terhadap lulusan (output) yang dihasilkanya. Jika hasil (output)
suatu pendidikan sesuai dengan tujuan yang telah di programkan, maka usaha
pendidikan tadi di nilai berhasil, tetapi jika sebaliknya di nilal gagal.
Dalam kaitannya dengan
evaluasi itu, pendidikan Islam telah menggariskan tolak ukur yang serasi dengan
tujuan pendidikannya, yaitu untuk membimbing manusia agar hidup selamat di
dunia dan akhirat.
B. Rumusan Masalah.
Sebagaiman diuraikan
diatas, maka dalam makalah ini akan membahas
tentang evaluasi pembelajaran dengan
rumusan sebagai berikut:
I. Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
2. Apa tujuan dan fungsi evaluasi?
3. Apa sajakah yang berhubungan dengan
evaluasi pendidikan.
II.
PEMBAHASAN
A. Devinisi Evaluasi
Evaluasi adalah suatu
proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
(assess) keputusan yang dibuat dalam merancang suatü sistem pembelajaran.
Rumusan itu mempunyai tiga implikasi yaitu sebagai berikut:
Pertama,
Evaluasi
adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pembelajaran tetapi
sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan berakhirnya pembelajaran,[1]
seperti sabda nabi SAW.
Artinya
: Dan Aisyah R.A berkata : Nabi SAW ditanya :“ Manakah amal yang paling
dicintai Allah? Beliau bersabda : “Yang dilakukan secara terüs-menerus meskipun
sedikit. Beliau bersabda lagi : “Dan lakukanlah amal-amal itu apa yang kalian
sanggup melakukannya. (H.R Bukhori).
Kedua,
proses evaluasi senantiasa diarahkan pada tujuan tertentu, yakni untuk
mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pembelajaran.
Sebagaimana sabda Nabi SAW:
Artinya
: Dari Ibnu Mas’ud R.A bahwasanya ada seorang bertanya pada Nabi Muhammad. SAW
: “Amal yang bagaimanakah yang utama?” Beliau Bersabda : “Sholat pada waktunya,
berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian berjihad kejalan Allah. (H.R.
Bukhori).
Ketiga,
evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
Sedangkan menurut Tardif dkk (1989)
Evaluasi berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai
seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Selain kata evaluasi dan
assesment ada pula kata lain yang searti dan relative lebih dikenal dalam dunia
pendidikan kita yaitu, test, ujian, dan ulangan[2].
B. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi yaitu:
·
Untuk mengetahui
tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu proses belajar
tertentu.
·
Untuk mengetahui
posisi atau kedudukan seseorang siswa dalam kelompok kelasnya.
·
Untuk mengetahui
tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
·
Untuk mengetahui
sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan
kecerdasan yang dimilikinya). Untuk keperluan belajar.
·
Untuk mengetahui
tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru
dalam proses belajar mengajar.
2. Fungsi Evaluasi Yaitu:
·
Fungsi
administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
·
Fungsi promosi
untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
·
Fungsi
diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan
program remedial teaching (pengajaran perbaikan).
·
Sebagai sumber
data BP yang dapat memasok data siswa tertentu yang bimbingan dan penyuluhan
(BP)[3].
·
Sebagai bahan
pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengembangan
kurikulum, metode dan alat-alat untuk proses PBM.
·
Disamping itu,
Evaluasi prestasi belajar sudah tentu juga berfungsi melaksanakan ketentuan
konstitusional yang termaktub dalam Undang-Undang Susdiknas No 20 /2003.Bab XVI
Pasal 57 (1) yang berbunyi : Evaluasi pendidikan dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas
penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan[4].
C. Ragam Evaluasi
Pada Prinsipnya
evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh
karena itu ragamnya pun banyak[5]
1. Pre-test dan post-test
Kegiatan pre-test dilakukan
guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru, dengan tujuan
untuk mengidentifikasi pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan.
Post-test adalah
kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada akhir
penyajian materi dengan tujuan untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas
materi yang telah diajarkan.
2. Evaluasi Pra Syarat.
Evaluasi jenis ini
sangat mirip dengan Pre-test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi
penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan
dikerjakan[6].
3. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan
setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi
bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.
4. Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini
dapat dipandang sebagai ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian
satuan pelajaran dengan tujuan untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan
evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/ kesulitan)
kesulitan belajar siswa.
5. Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian ini dapat
dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik
atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.
6. Ujian Akhir Nasional
UAN yang dulu disebut
EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) pada prinsipnya sama dengan
evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun
UAN yang diberlakukan itu dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi
pada suatu jenjang pendidikan tertentu seperti jenjang SD/MI. SLTP, MTs, SMA
dan sebagainya.
Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi
SAW.
Artinya:
dari lbnu Umar R.A berkata, Rosulullah SAW bersabda sesungguhnya Allah mencintai
bila salah satu diantara kamu semua melakukan suatu pekerjaan, maka dia
menyempurnakannya atau menuntaskanya (HR Thabrani)
D. Syarat dan Ragam Alat Evaluasi
I. Syarat Alat Evaluasi
Langkah pertama yang
perlu ditempuh dalam menilai belajar siswa adalah menyusun alat Evaluasi (test
instrument) yang sesuai dengan kebutuhan, dalam arti tidak menyimpang dan
indikator dan jenis prestasi yang diharapkan.
Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi
yang baik dalam perpektif psikologi belajar (The Psychologiy of Learning) meliputi dua macam yakni 1)
reliabilitas, 2) Validitas (Cross, 1974, Barlow, 1985, Butler, 1990)
Reliabilitas,
Secara sederhana reliabilitas (reliability)
berarti hal yang tahan uji/dapat di percaya. Sebuah alat evaluasi di pandang
valid reliabel (reliable) atau tahan
uji, apabila memiliki konsistensi atau keajegan hasil. Artinya, apabila alat
itu diujikan kepada kelompok siswa pada waktu tertentu menghasilkan prestasi
“x”, maka prestasi yang sama atau hampir sama dengan “x” itu dapat pula dicapai
kelompok siswa tersebut setelah diuji ulang dengan alat yang sama pada waktu
yang lain.
Validitas,
Pada prinsipnya, validitas (validity)
berarti keabsahan atau kebenaran. Sebuah alat evaluasi dipandang valid (absah)
apabila dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur. Contohnya, apabila sebuah
alat evaluasi bertujuan mengukur prestasi belajar matematika maka item-item
(butir-butir) dalam alat itu hendaknya hanya di rekayasa untuk mengukur
kemampuan matematika pada siswa. Kemampuan-kemampuan yang lainya tidak perlu
diukur oleh instramen evaluasi matematika.[7]
2.Ragam Alat Evaluasi.
Secara
garis besar ragam alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk, bentuk obyektif,
dan bentuk subyektif.
a.Bentuk obyektif
Bentuk ini lazim
juga disebut test obyektif, yakni test yang jawabannya dapat diberi skor nilai
secara lugas (sederhana). Menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Ada lima
macam test yang termasuk dalam evaluasi ragam obyektif ini yaitu [8]:
·
Test benar salah
(true-false)[9]
·
Test pilihan
ganda (multiple choice)
·
Tes pencocokan
(menjodohkan)
·
Tes isian
·
Tes pelengkapan
(melengkapi)
b.
bentuk subyektif
alat evaluasi yang berbentuk test subyektif adalah
alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya tidak dinilai dengan skor atau
angka pasti, ini disebabkan banyaknya ragam gaya jawaban yang diberikan oleh
siswa. Instrument evaluasi mengambil bentuk essay examination, yakni soal ujian
menghasilkan siswa menjawab setiap pertanyaan dengan cara menguraikan atau
dalam bentuk karangan bebas.
E.Indikator Prestasi Belajar
Pada prinsipnya,
pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah
sebagai akibat pengalaman dan proses balajar siswa. Namun demikian pengungkapan
perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid itu sangat
sulit. Ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible(tak dapat diraba). Oleh
karena itu yang dapat dilakukan oleh guru adalah hanya mengambil cuplikan
perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagal hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta
dan rasa maupun yang berdimensi karsa[10].
Kunci pokok untuk
memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas
adalah mengetahui garis-garis besar indikator (Penunjuk adanya prestasi
tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
F. Batas Minimal Prestasi Belajar.
Menetapkan batas
minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan
hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar[11].
Diantara norma-norma pengukuran tersebut adalah:
1).Norma skala angka dari 0-10.
2).Norma skala angka dari 0-100.
Angka-angka terendah
yang menyatakan kelulusan/keberhasilan belajar (Passing Grade) skala 0 -10
adalah 5,5 atau 6. Sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau 60.
Selain norma-norma
tersebut ada norma lain yang di negara kita baru
berlaku di perguruan tinggi, yaitu norma
prestasi belajar dengan
menggunakan simbol huruf- huruf A, B, C,
D, dan E.[12]
G. Evaluasi Prestasi Kognitif,Afektif,
dan Psikomotor.
a. Evaluasi Prestasi Kognitif.
Mengukur keberhasilan
siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai
cara, baik dengan tes tertulis, maupun lisan dan perbuatan[13].
b. Evaluasi Prestasi Afektif
Dalam merencanakan
Instrumen test prestasi siswa yang berdimensi afektif, (ranah rasa) jenis-jenis
prestasi Internalisasi dan karakterisasi sebaiknya mendapat perhatian khusus
karena kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan
sikap dan perbuatan siswa.
Salah satu bentuk ranah
rasa yang popular ialah “skala libert”(Libert
scale) yang tujuannya untuk mengidentifikasi kecenderungan / sikap sangat setuju,
setuju, dan sangat tidak setuju.
c. Evaluasi Prestasi Psikomotor
Cara yang dipandang
tepat untuk mengevaluasi keberhasilan pelajar yang berdimansi ranah psikomotor
(ramah rasa) adalah observasi. Observasi ini dapat diartikan sebagai sejenis
tes mengenai peristiwa, tingkah laku, atau fenomena lain dengan pengamatan
langsung.
III.
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas dapat kami
simpulkan sebagai berikut:
1.
Evaluasi ialah
suatu proses yang terus menerus untuk menggambarkan prestasi yang dicapai
seorang siswa sesuai keriteria yang ditetapkan.
2.
Fungsi evaluasi
antara lain:
a. Untuk
mengetahui posisi siswa dalam kelasnya.
b. untuk
menetapkan kenaikan / kelulusan.
c. Untuk
penyusunan daftar nilai dan pengisian buku rapor.
d. Untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial
teaching.
3.
Ragam evaluasi
terdiri dari pretest dan post test, evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostik,
evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan Ujian Akhir Nasional (UAN).
4.
Persyaratan
pokok penyusunan alat evaluasi yang baik meliputi dua macam, 1) reabilitas, 2)
validitas.
5.
Secara garis
besar, ragam alat evaluasi terdiri atas dua macam bentuk, yaitu bentuk obyektif
dan subyektif.
6.
Batas minimum
keberhasilan belajar siswa pada umumnya
adalah 5,5 atau 6,0 untuk skala nilai 0,0-10. dan 55 atau 60 untuk skala
10-100.
7.
Evaluasi
prestasi ada yang berupa : Evaluasi prestasi kognitif, Evaluasi prestasi
affektif, dan Evaluasi prestasi psikomotorik.
IV. PENUTUP
Syukur Alhamdulillah
penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat berupa
kesehatan, kesempatan, dan kemampuan berfikir, schingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya bagi kita semua. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agarna
dan Keagamaan, Vlsi Misi dan Aksi; penerbit PT Genia Windu Panca Perkasa 2000.
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar ;
Jakarta Gravindo Persada, 2006
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru; Bandung PT Remaja Rosda Kaya, 1997.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan; Semarang
Fakultas Tarbiyah Walisongo, 2001. Prof. Dr. Oemar Hamalik, Perencanaan
Pengajaran berdasarkan pendekatan sistem, penerbit Bumi Aksara.
Undang-undang Sisdiknas No 20/2003 Bab
XVI Pasal 57.
http //www.unej/ac.id/index.php/evaluasi-pembelajaran-html.
LAMPIRAN
Artinya
: Dan Aisyah R.A berkata : Nabi SAW ditanya :“ Manakah amal yang paling
dicintai Allah? Beliau bersabda : “Yang dilakukan secara terüs-menerus meskipun
sedikit. Beliau bersabda lagi : “Dan lakukanlah amal-amal itu apa yang kalian
sanggup melakukannya. (H.R Bukhori).
Artinya
: Dari Ibnu Mas’ud R.A bahwasanya ada seorang bertanya pada Nabi
Muhammad.
SAW : “Amal yang bagaimanakah yang utama?” Beliau Bersabda :
“Sholat
pada waktunya, berbuat baik kepada kedua orang tua, kemudian berjihad kejalan
Allah. (H.R. Bukhori).
[1] Prof.Dr.Oemar Hamalik Perencanaan Pengajaran Berdasarkan System,
Penerbit Bumi Aksara. Hal 210
[2] Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta Gravindo
Persada, 2006) halainan 195.
[3] Mustaqim , Psikolog Pendjdikon (Semarang, Fakultas Tarbiyah Wali Songo ,2001)
halaman 154.
[4] Undang-
undang Sisdiknas No 20 / 2003 nab XVI Pasal 57,1.
[5] Muhibbin
Syah, Psikologi Pendidi ton dengan
Pendidikan Baru , (Bandung ,PT Remaja Rosda Karya, 1997 ) halaman 143.
[6] Muhibbin
Syab, Psikolog Pendidikan dengan
Pendekatan Baru (Bandung, PT Remaja Rosda Kaiya 1997) halaman 144.
[7] Muhibbin
Syah, Psikologi Pendidikan Dngan
Pendekalan Baru (Bandung PT Remaja RosdaKarya 1997) hIm 145.
[8] Mustaqim , Psikolog Pendjdikon (Semarang, Fakultas Tarbiyah Wali Songo ,2001)
halamanhal 177
[9]
Abdulrahman.S, Pendidikan Agama Dan
Keagamaan. Visi,Misi Dan Aksi, (Penerbit Pt Gema Windia Panca Perkasa,2000)
Hal 81
[10] Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dan Peñdekatan Baru (Bandung,
PT Rosda Karya 1997 ) halaman I50.
[11] Muhibbin Syah , Psikologi PendidiAan dengan Pendekalan Baru
(Bandung,PT Rosda Karya 1997) halaxnan 153.
[12] http
//www.unej/ac.id/index.php/evaluasi-pembelajaran-html.
[13] Muhibbin Syah ,Psikologi Pendidik.an dan Pendekøian Baru.(
Bandung, PT Remaja Rosda Karya .1997) halaman 154.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar